FORT STEVENS PARK (PART 1)
Perjalanan perdana kami adalah tanggal 30 Juni – 3 Juli, 2019 kekota Hammond di Oregon yang jaraknya kurang lebbig 277 km dari rumah. Di sana ada satu State Park yang cukup besar bernama Fort Stevens. Kalau dengan mobil, biasanya sih bisa sampai dalam waktu 3.5 jam tapi dengan RV kami butuh 4 jam untuk sampai di tujuan dengan singgah di rest area satu kali. Sebagai pengemudi pemula untuk RV, suami saya cepat beradaptasi dengan kecepatan dan ukuran si Land Boat. Pada saat melewati jalan yang berkelok kelok, dia harus berhati-hati supaya tidak kehilangan kontrol atau keluar dari jalur. Saya yang duduk disebelah pengemudi merasa canggung melihat mobil-mobil yang terlihat kecil di kanan dan depan, ada rasa takut bersenggolan dengan mobil-mobil itu tanpa disengaja.
Ada beberapa saat suami saya terlihat agak uptight pada waktu menyetir, saya pikir sih ini normal saja, kan baru tahap penyesuaian. Justru saya sebagai navigator yang lebih sering senewen sepanjang perjalanan dan jadi bawel. Bolak balik saya kasih peringatan ”slow down please” padahal kecepatan mobil dibatas normal.
Pengalaman pertama mengendarai mobil raksasa aka rumah berjalan aka Recreational Vehicle
Selama perjalanan, Cisco anjing kami duduk dengan tenang didekat kaki saya atau kadang-kadang dia memilih untuk duduk didepan kaca. RV ini memang didesain sedemikian rupa untuk memberi kenyamanan selama perjalanan pada seluruh keluarga, termasuk anjing. Ada kaca yang letaknya disebelah kanan bawah dekat kaki saya. Disitulah Cisco duduk atau tidur menikmati pemandangan yang kita lewati.
Pada perjalanan perdana ini, ibu saya yang sedang berkunjung dan berlibur di Amerika ikut bergabung. Waktu 4 jam terasa nyaman-nyaman saja untuk beliau yang sudah berumur 80 tahun. Karena sepanjang perjalanan ibu bisa duduk santai disofa yang empuk selonjoran atau duduk dimeja makan sambal mengisi teka teki silang.
Kami sampai di lokasi sekitar jam 12.30. Luas Fort Stevens State Park adalah 1729 hektar dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Bermula dari tahun 1955-1974 luas tanah taman ini bertambah sedikit demi sedikit. Awalnya pada tahun 1955-1960, Clatsop County memberikan 790 acres kepada State (pemerintah lokal). Dengan berjalanannya waktu total luas tanah ini semakin bertambah (sumber : www.oregonstatepark.org). Ada peninggalan sejarah yang menarik yaitu sebuah benteng yang dibangun tahun 1865 untuk melindungi daerah wilayah di sekitar sungai Columbia dari kapal senjata Confederate States of America (juga sering disebut the South) pada masa Perang Saudara. Benteng tersebut diberi nama Isaac I. Stevens, seorang Mayor General Angkatan Darat dari Union (lawan dari Confederate) yang juga adalah gubernur pertama di Washington State. Beliau meninggal tahun 1862 pada perang Chantilly dan namanya dipakai untuk State Park ini. Itu sedikit cerita sejarah dari Fort Stevens Park.
Setelah kami check-in di gerbang pintu masuk, ranger (petugas di State Park) mengarahkan ke spot RV kami.
Fasilitas tempat memarkir RV ada 2 macam yatu :
Full Hook-up artinya memiliki fasilitas lengkap untuk menyambungkan RV kita dengan 3 kebutuhan dasar yaitu listrik, air dan saluran pembuangan air kotor (sewage).
Partial Hook-up artinya memiliki fasilitas untuk listrik dan air.
Harga sewa per malam untuk partial hook-up lebih murah, namun untuk alasan kenyamanan full hook-up sering menjadi pilihan pertama dari para RVers sehingga untuk mendapatkan spot ini tamu harus membuat reservasi jauh-jauh hari sebelum tanggal liburan. Untuk tempat rekreasi RV yang terkenal, jangka waktu pemesanan adalah minimal 6 bulan keatas. Sebagai newbie, karena belum paham dengan aturan main jadi baru membuat reservasi 2 bulan sebelum tanggal liburan. Alhasil, kami mendapat spot Partial Hook-up.
Parking. Ada 2 macam tempat pilihan yaitu :
Pull Through, adalah sama seperti kita memarkir kendaraan di tempat parkir umum, langsung masuk kedalam garis parkir.
Back-in, adalah parkir mundur sampai letak RV kita tepat berada dalam garis parkir.
Perlu diperhatikan juga bahwa posisi kendaraan harus dekat dengan tiang yang menghubungkan RV dengan colokan kabel listrik, keran air dan lubang untuk pembuangan air kotor.
Hydraulic Levelling System. Ada dua pasang kaki besi yang terletak didepan dan dibelakang bertujuan untuk menyangga dan memastikan RV terparkir ditanah atau diaspal atau semen dengan level yang sama. Pertama, dua kaki besi di belakang turun bersamaan menyentuh dasar tanah atau aspal. Kemudian, dua kaki besi didepan melalui proses yang sama. Setelah pasti bahwa RV ini terparkir diatas dasar yang setingkat atau same level , sistim akan memberikan tanda leveled dan dua pasang kaki besi penyangga ini langsung terkunci.
Slide-Out. Ada dua proses slide-out yang harus dilakukan. Yang pertama adalah diruang kamar tidur dan kedua diruang dapur. Pada waktu saya menekan tombol slide out di kamar tidur, bagian queen size bed perlahan meluncur keluar. Begitu juga dengan dapur begitu saya tekan tombol slide-out , bagian dimana ada kompor, microwave, wastafel, laci-laci untuk menyimpan perangkat masak dan bumbu dapur meluncur keluar secara perlahan untuk memberikan ruangan lebih besar di area dapur. Setelah semua terlihat sempurna dan terkunci dilokasi masing-masing, barulah mesin kendaraan RV kami matikan.
Connecting the facility. Untuk listrik, tinggal mencolokkan kabel ke sumber aliran listrik. Untuk air, harus memasang alat saringan air atau water filter dikatup keran air. Alat saringan ini tersambung dengan selang atau hose yang juga terhubung dengan dengan tangki air bersih RV. Jadi proses penyambungan adalah dari katup keran air - saringan air - selang air - tangki air bersih RV. Setelah listrik dan air terhubung dengan baik, kami memeriksa kulkas, AC atau Heater dan keran air didapur, kamar mandi dan toilet.
Sambil memasang musik, kami mulai menata halaman luar dengan menggelar tikar dan kursi lipat untuk duduk-duduk santai. Alat untuk memanggang dikeluarkan dari storage dan dipasang. Saya biasanya juga menyalakan fragrance candle dengan aroma yangtherapeutic untuk menciptakan suasana yang nyaman.
Waktu menunjukkan jam 13.15 kami bertiga duduk santai menikmati indahnya alam di hutan asri Fort Stevens sambil menyantap makan siang. Menu sederhana mie goreng ayam, acar timun dan sambal bajak sudah saya masak sehari sebelum berangkat jadi tinggal memanaskan mie goreng ayam di kompor saja.
Setelah selesai makan siang dan bersih-bersih, waktu menunjukkan jam 14.30 siang. Ibu saya memutuskan untuk istirahat sejenak dan kami berdua membawa Cisco berjalan keliling melihat area-area lain.
Dekat spot kami, ada jalan setapak yang kalau diikuti membawa kami ke danau Coffenbury yang memiliki pemandangan cantik sekali. Jalan-jalan disekitar danau sambil mengagumi keindahan alam, melihat Cisco yang senang bermain diair, tidak terasa waktu berlalu dengan cepat.
Coffenbury Lake
Kami kembali sekitar jam 16.00, Ibu bergabung untuk duduk di halaman membaca buku dan ngobrol-ngobrol. Nikmat sekali meluangkan waktu untuk kangen-kangenan.
Saat musim panas di Oregon, matahari terbenam sekitar pukul 21.00 sehingga pada waktu kami menyiapkan makan malam pukul 18.00 hari masih terlihat terang. Tapi jangan salah, walaupun mesih terang suhu udaranya mulai turun jadi terasa agak dingin. Apalagi tempat ini dikelilingi dengan pohon-pohon besar yang menutupi sinar matahari yang tersisa. Untuk menghangatkan tubuh, Richard membuat api unggun dihalaman depan. Balok-balok kayu kami beli dari petugas yang berkeliling dengan golf cart menjual kepada para tamu. Menu makan malam adalah slider atau hamburger mini disajikan bersama spring mixed salad dengan dressing portobello mushroom vinaigrette dan buah anggur sebagai makanan penutup. Simple, Light but Filling adalah tema makan malam kami. Sambil menunggu api unggun perlahan-lahan hilang apinya, hari mulai gelap dan kami bertiga masuk dalam RV yang hangat karena heater sudah terpasang. Selamat Malam.
Makan malam Slider yang adalah hamburger dengan ukuran kecil.