Why I love to Travel

Sejak kecil ibu sering mengajak saya dan adik saya berlibur. Setiap ada rejeki lebih, beliau langsung membuat rencana untuk jalan-jalan. Lokasinya lebih banyak di dalam negeri. Kalau sedang mood untuk menikmati laut dan main ombak, langsung kami sekeluarga pergi ke pantai Anyer atau pantai Carita.  Ada saatnya kami hanya ingin keluar di akhir pekan saja. Nah, Cisarua atau Puncak Pass menjadi tempat yang nyaman untuk refreshing. Ini saya bicara tahun 1980 – 1990, jadi masalah kemacetan lalu lintas bukanlah suatu hambatan besar. Udara di Cisarua dan Puncak masih relatif bersih, banyak tanaman dan pohon hijau dimana-mana sehingga kalau kita menghirup udara khususnya dipagi hari, segar rasanya paru-paru ini. Saya ingat tempat kami menginap tidak mewah atau fancy, tapi rasa kehangatan berkumpul bersama keluarga selalu menjadi kenangan indah untuk saya.

Tahun 2013 mengunjungi Beaver Valley Lodge di Plain, Washington pada saat kami menikmati liburan musim dingin di Cabin dekat Sungai Wenatchee

Tahun 2013 mengunjungi Beaver Valley Lodge di Plain, Washington pada saat kami menikmati liburan musim dingin di Cabin dekat Sungai Wenatchee

Tahun 2015 melihat show akrobatik terkenal Cirque Du Soleil di Seattle

Tahun 2015 melihat show akrobatik terkenal Cirque Du Soleil di Seattle

Secara tidak langsung, ibu memperkenalkan the joy of travelling kepada anak-anaknya sejak usia dini.  Memperkaya diri dengan saat-saat yang fun adalah hal yang jauh lebih berharga dibandingkan dengan kepuasan memiliki sesuatu barang.  Nilai yang di tanamkan oleh ibu terbawa sampai  kami besar dan berkeluarga. Travelling menjadi suatu kebutuhan yang esensial dan kegiatan rutin dikeluarga kami. Melalui travelling kami memperkaya diri dengan pengetahuan, budaya, sejarah, kuliner dan keindahan alam dari setiap tempat yang kami kunjungi. Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa pada masa kecil dengan kondisi keuangan yang pas-pasan Ibu memilih untuk memberikan kepada kami valuable experiences instead of toys. Saat saya dan adik saya sudah bisa mandiri, sedapat mungkin kami selalu menyisihkan dana yang kami tabung untuk mengunjungi tempat-tempat menarik didalam maupun diluar negeri.

Ibu dan kedua putri-putrinya.

Ibu dan kedua putri-putrinya.

“Travel is never a matter of money but of courage” - Paolo Coelho

”Travel opens your heart, broadens your mind and fills your life with stories to tell” - Paula Bendfeldt