Dulu saya kurang bisa memahami tulisan-tulisan yang diangkat di sosial media tentang persahabatan sejati antara manusia dan anjing peliharaannya. Saya pikir...Ahh agak lebay deh mereka. Tidak bisa juga mengerti kalau melihat hubungan mesra yang terjalin antara manusia dan anjing sampai tidur pun bersama, berpelukan tidak ada hentinya, bicara kepada anjing seperti kepada anak sendiri. Agak aneh rasanya dilihat mata. “They are insane” itu yang terpikir oleh saya.
Tetapi semua pemikiran itu berubah setelah memiliki Cisco, anjing golden retriever kami. Mata saya melihat cinta tulus yang diberikan oleh mahluk ciptaan Tuhan yang manis ini dan saya menyesal sudah membuat judgement tanpa dasar sebelumnya. Buat kami, Cisco adalah bagian keluarga. Cisco mencuri hati saya dan saya jatuh cinta pada dia. Kemana kami pergi, apakah itu berlibur atau melakukan kegiatan sehari-hari, Cisco selalu menjadi bagian acara kami. Cisco juga yang mengajarkan saya untuk ber-empati kapada mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Tidak lagi saya mau menonton Circus yang memakai binatang sebagai primadona-nya, atau ikut-ikutan naik gadjah atau binatang lainnya di kebun binatang. Mungkin saya agak ekstrem, tapi hati saya saja yang tidak tega melihat proses ‘siksaan’ yang harus dijalanin oleh mereka untuk mengikuti perintah tuannya dan untuk menyenangkan hati penonton.